RABITHAH MELAYU BANJAR GELAR LOKAKARYA KEBANGSAAN "INTOLERENSI, RADIKALISME DAN TERORISME"



Rabithah Melayu Banjar menggelar Lokakarya Kebangsaan dengan tema “Gerakan Harmoni untuk Indonesia Maju”. Adapun acara ini dilaksakan bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan serta menangkal ancaman intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme yang berpotensi mengganggu persatuan bangsa. (17/2/2025)

Kegiatan ini dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Pemprov Kalsel, Adi Santoso, yang mewakili Gubernur Kalsel H. Muhidin, serta sejumlah tokoh masyarakat, akademisi, dan pemuka agama. Dalam hal ini, Adi Santoso menekankan bahwa keragaman suku, etnis, bahasa, budaya, dan agama merupakan kekuatan sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. 

“Seringkali isu-isu ini digaungkan oleh pihak-pihak yang ingin bangsa kita terpecah, bermusuhan, serta merusak persatuan dan kesatuan yang selama ini kita jaga dengan baik. Karena itu, seluruh anak bangsa harus selalu ditanamkan kesadaran untuk menghargai dan menghormati kemajemukan,” ucapnya. 

Sementara itu, Ketua Rabithah Melayu Banjar, Syarbani Haira, menambahkan bahwa menjaga keberagaman adalah tanggung jawab bersama. Ia menekankan pentingnya pendidikan, budaya, dan nilai-nilai luhur dalam melawan intoleransi dan radikalisme. 

“Kita harus bersama-sama menjaga keberagaman dan memperkuat rasa kebangsaan. Intoleransi dan radikalisme harus kita lawan dengan memperkuat pendidikan, budaya, dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa,” katanya.

Lokakarya ini menghadirkan narasumber dari UIN Antasari, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), serta Polda Kalsel. Para narasumber membahas berbagai perspektif mengenai bahaya ideologi ekstrem dan strategi pencegahannya. Salah satu fokus utama adalah penguatan wawasan kebangsaan melalui pendidikan dan sosial budaya. 

“Dengan adanya lokakarya ini, kami berharap kesadaran kolektif masyarakat semakin meningkat dalam menjaga persatuan dan kebhinekaan sebagai modal utama membangun Indonesia yang lebih maju,” ucapnya

Penulis:   Dimas Ardian