Barito Kuala, 30 Juli 2025 – Munculnya fenomena penyebaran aliran radikalisme di salah satu pesantren di wilayah Kabupaten Barito Kuala telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai kalangan. Fenomena ini tidak hanya berpotensi menyimpangkan ajaran keagamaan, tetapi juga mengancam pola pikir santri yang seharusnya tumbuh dalam kerangka moderasi dan toleransi.
Menanggapi hal tersebut, Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Cabang Barito Kuala di bawah kepemimpinan Sdr. M. Haikal bergerak aktif membangun kesadaran digital dan menghalau penyebaran paham radikal di kalangan pelajar pesantren. Langkah strategis ini diwujudkan dalam bentuk penggalangan kader muda santri untuk menyuarakan semangat cinta tanah air melalui pemanfaatan media digital secara bijak dan edukatif.
Melalui tema "Mencetak Peran Strategis Santri dalam Membangun Kesadaran Digital & Mencegah Paham Radikalisme", IPNU Batola mengajak seluruh pengurus, anggota, alumni, dan unsur pimpinan agama untuk bersatu melawan infiltrasi ideologi radikal di lingkungan pondok pesantren. Upaya ini juga diarahkan untuk memperkuat dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di Kalimantan Selatan.
“Mari jadi pelajar yang berpikir jernih, menolak radikalisme, dan mencintai bangsa dengan karya, bukan dengan kebencian,” demikian bunyi pesan utama kampanye IPNU. Mereka juga mengingatkan para santri agar tidak membiarkan semangat muda mereka disesatkan oleh ideologi radikal yang merusak masa depan.
Pesan-pesan tersebut disebarluaskan melalui berbagai platform media online guna menjangkau lebih luas kalangan muda dan pelajar pesantren. Kegiatan penggalangan ini diharapkan menjadi tonggak awal gerakan pelajar yang progresif dalam merawat keindonesiaan dan menolak segala bentuk ekstremisme.